Dampak Film AADC terhadap remaja
Film Ada Apa Dengan Cinta atau lebih
popular dengan sebutan AADC adalah film yang dirilis tahun 2002. “Ada
Apa dengan Cinta” merupakan film garapan dari sutradara Rudi Soedjarwa, Produser
Mira Lesmana bersama Riri Reza. Pemeran utama dari film AADC antara lain Nicolas saputra yang berperan
sebagai Rangga dan Dian sastro yang berperan sebagai Cinta. Film bertema cinta di
masa SMA ini sukses menarik perhatian para remaja di Indonesia. Ditengah
kebobrokan perfilman Indonesia di era 90an, AADC hadir menjadi sebuah tonggak
kebangkitan serta berdirinya era baru perfilman Indonesia di awal 2000-an.
Bahkan bisa dibilang AADC merupakan pelopor menjamurnya film remaja saat ini.
Banyak yang berpendapat hadirnya film AADC membuat perfilman Indonesia lebih
berwarna dengan makin banyaknya sutradara yang berani keluar jalur (film esek-esek) dengan mengambil beberapa
genre.
Ada beberapa hal yang
membuat film ini layak tonton dan juga memiliki nilai lebih dibanding film
teen-romance lain bahkan hingga saat ini. Film ini tidak hanya focus pada kisah
cinta layaknya film saat ini yang tidak ada bedanya dengan FTV. Film ini sukses
mengambil sudut pandang lain mengenai sisi positif remaja seperti kesukaan
Cinta dan Rangga terhadap dunia sastra, sehingga ada informasi mengenai dunia
sastra yang dapat dibagikan kepenonton. Selain itu konflik ringan yang ada pun
bisa dikatakan sebagai suatu kritik, contohnya kasus Alya yang mengkritik para
orang tua dan juga konflik ayahnya Rangga yang menyentil pemerintah khususnya
Orde Baru.
Media massa khususnya film, yang merupakan hasil dari
realita maupun
imajinasi, menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia dengan nlai-nilai
baru dengan
cara halus dan vulgar seperti, sex pra nikah, pesta minuman keras dan kekerasan.
Film-film tersebut sebenarnya bukan konsumsi bagi para remaja, tapi kebanyakan
penontonya dari kalangan remaja. Maka, remaja tanpa berpikir secara mendalam
terhadap nilai-nilai baru akhirnya terbawa dalam kehidupan bebas.
Hal inilah yang sekarang menjadi permasalahan dan
tantangan bagi para produser untuk memberi solusi bagi film yang diperuntukkan
remaja. Solusi
film khususnya bagi remaja yang disertai pesan akan memberi gambaran bagi
remaja yang selama ini terbuai oleh produksi film luar negeri, yang lebih
menekankan pada pasar. Artinya ketika salah satu tema film mendapatkan
perhatian besar dari penontonya, maka tema tersebut akan dipertahankan
meskipun tema tersebut menggambarkan tentang sex bebas.
Para remaja
adalah sasaran pasar yang paling besar dalam peluncuran film ini. Namun tidak
menutup kemungkinan dari kalangan lainnya. Para remaja kadang mempunyai
imajinasinya sendiri setelah menonton sebuah film, sebagian besar dari mereka
akan meniru perilaku dalam adegan film ‘ada apa dengan cinta’ dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dampak dari
film AADC ini berbeda pada setiap penontonnya khususnya remaja di kalangan SMA
yang menirukan perilaku dari film AADC yang telah ditonton oleh mereka, dampak
positifnya mereka jadi tertarik untuk membaca puisi dari para penulis ternama
seperti Chairil Anwar, sedangkan dampak negatifnya para remaja yang telah
menonton film AADC menirukan pergaulan yang berkelompok atau bahasa gaulnya nya
“geng” yang membeda-bedakan suatu kelompok dengan kelompok lain yang
menimbulkan banyak perselisihan dan penyelesaian masalahnya cenderung dengan
cara kekerasan.
Berdasarkan
pengalaman saya ketika duduk di bangku SMP kelas 1 saat film AADC diputar dan
kemudian diputar kembali di TV lokal yang di buat berseri, film ini menjadi hal
yang wajib diikuti dalam hal pergaulan anak-anak sekolah dan ditiru perilaku
serta berpakaian dan berbahasanya, karena tidak “gaul” jika tidak mengikuti apa
yang sedang terbaru, di sekolah saya terdapat kelompok laki-laki yang senang
meniru dan mengikuti apa yang telah ditonton dan dinilai merupakan hal yang
“gaul”, salah satunya adalah film AADC.
Kasus yang
terjadi ketika di sekolah adalah persilihan antara dua kelompok atau “geng”
disekolah yang masalahnya melibatkan perempuan dan percintaan, ketika itu
masalah tersebut karena memperebutkan seorang perempuan. Pemicunya adalah
seorang pria dari kelompok satu nya tertarik atau suka terhadap perempuan di
sekolah saya dan pria lainnya dari berbeda kelompok juga tertarik pada perempuan
ini juga, kemudian terjadi perselihan memperebutkan perempuan tersebut yang
akhirnya terjadi perkelahian yang melibatkan senjata tajam dan kerusakan
sekolah, tidak ada korban dalam kasus ini namun dampak dari film memang sangat
mempengaruhi kehidupan para remaja dalam hal pergaulan yang dalam film tersebut
jika menyelesaikan masalah tentang percintaan.
Sekolah merupakan tempat dimana kita
berlajar dan bertemu teman seumuran, tempat dimana jatuh cinta, perbedaan pendapat,
perselisihan dan hal-hal lain yang terjadi ketika masa remaja yang sebagian
besar terjadi di sekolah, ketika bergaul disekolah pelajar kerap masih meniru
karena melakukan hal-hal yang baru bagi mereka. Film AADC merupakan hal yang sangat
menarik bagi para remaja dan selalu dinanti-nanti dan tak dipungkiri dijadikan
contoh bagi para remaja.
Orang tua
berperan penting dalam memilah-milah apa yang di tonton dan yang dilakukan
anak-anak mereka, karena para remaja menghabiskan sebagian hari mereka
disekolah daripada dirumah karena itu bimbingan orang tua terhadap anak
sangatlah berpengaruh dalam perkembangan anak saat remaja agar bertumbuh
menjadi orang yang baik, dalam hal ini tidak meniru hal-hal negatif dari apa
yang diserap oleh dirumah disekolah maupun lingkuangan mereka oleh karena itu orang
tua sebaiknya memberikan pengawasan saat-saat remaja menuju dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar