Annyeong hasimnikka........
Selamat pagi Fillerx! , gimana hari ini? lagi pada ngapain
nih? Puasa nya lancar kan? Semangat yaa :D
Hari ini cerah nya pakai banget ya, mataharinya juga bagus
:D
Oiya mimin lupa nih, mimin minta maaf ya,
beberapa hari ini mimin gak bisa aktif di blog kece ini,
soalnay tugas-tugas kampus numpuk bangett nih Fillerx, tapi kan masih ada
admin-admin lain yang masih aktif update di blog kece ini kan :D.
Dan sekarang mumpung mimin lagi sedikit longgar, mimin mau
update-update di blog kece ini. sebelum nya kan mimin janji juga bakalan ngasih
tahu film pendek 2015 yang bagus kan? Pasti kalian udah tahu juga dong sama
film pendek karya anak bangsa yang satu ini :D
Itu kan tadi mimin udah kasih tahu gimana film pendek
favorit mimin untuk tahun 2015, menurut Fillerx gimana? Keren nggak? Pasti Fillerx
juga udah pernah nonton juga kan :)
Well, mungkin cukup kali ya kita bahas tentang film pendek
nya, mimin mau ketopik yang lain? Ada yang tahu apa yang sedang mimin pikirin
Fillerx? Hustt... kalo ada yang tahu mimin takut ahh , masa Fillerx bisa baca
pikiran mimin :) :) :)
Stopppp!!!!!! Maaf ya Fillerx mimin agak ngawur bahasa nya
:D :D
Okeee sekarang kita mulai Fillerx!!!!
Mari kita bahas tentang FILM KARTUN
SEJARAH FILM
KARTUN DI DUNIA
Bagi
penggemar film kartun kira-kira sudah tahu belum bagaimana sejarah film kartun?
Sebelum film
kartun dikenal, yang ada hanyalah kartun. Kata kartun berasal dari bahasa
Inggris cartoon atau dalam bahasa Italia,cartone yang berarti kertas tebal.
Awalnya kartun mengacu pada pengertian gambar rencana, dalam seni murni kartun
merupakan gambaran kasar atau sketsa awal dalam kanvas besar atau pada hiasan
dinding pada bangunan arsitektural seperti mozaik, kaca dan fresco (Marianto
dalam Indarto, 1999:13). Bukti arkeoleogis telah menemukan gambar kartun atau
karikatur sudah ditemukan pada dinding-dinding dan jambangan bunga pada jaman
Mesir kuno dan Yunani Kuno (Intisari, Januari 1992).
Masa
Renaissance yakni pada abad ke-16, , Michaelangelo buo narotti memakai kartun
dalam mengerjakan karyafresco tentang kisah penciptaan manusia yang sangat terkenal
dan sampai sekarang dapat dilihat di Kapel Sistine. (Marianto dalam Indarto,
1999:13). Leonardo da Vinci dalam karyanya yang berjudul The Virgin and Child
with St. Anne and St. John the Baptist, adalah sebuah kartun yang dibuat oleh
Leonardo da Vinci dalam makna yang asli. Sebuah kartun dengan ukuran penuh yang
digambar di atas kertas sebagai studi untuk proses lebih lanjut sebauh karya
seni, seperti lukisan atau permadani. Koleksi kartun kelas dunia karya Peter
Paul Rubens untuk sebuah permadani yang besar sebuah koleksi dari John and
Mable Ringling dapat disaksikan dalam Museum of Art di Sarasota, Florida(http://en.wikipedia.org/wiki/Editorial_cartoon).
Lalu bagaimana
ya min sejarah film kartun di INDONESIA? Pasti itu yang ada dipikiran kalian
semua kan? :D :D
Tenang aja
mimin tetep akan update tentang sejarah FILM KARTUN di INDONESIA, so tetep
dibaca ya :D
SEJARAH FILM
KARTUN DI INDONESIA
Pada tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring dengan
munculnya film berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Namun, saat
itu animasi hanya dipergunakan untuk kepentingan politik saja. Film animasi 2
dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi
tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini.Awal 70-an, terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Di sana terdapat beberapa film animasi seperti Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
Era 80-an ini anggap sebagai kebangkitan animasi Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya film animasi diantaranya rimba si anak angkasa, yang disutradarai Wagiono Sunarto, “Si Huma” yang merupakan animasi untuk serial TV, dan animasi Petera.
Berlanjut ke tahun ’90-an, di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara (kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm), kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Di era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster.
Pada era 2000-an, diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Film animasi berdurasi 30 menit itu dianggap sebagai film animasi 3 dimensi yang pertama di Indonesia dan menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara.
Beliau mengkartunkan para pemimpin perancis untuk koran dan majalah Perancis, bahkan sempat dipenjara pada tahun 1832 karena mengkarikatur Raja Louis Philippe (Intisari, Januari 1992).
Tahun 1843 merupakan masa di mana kehadiran kartun mulai diperhitungkan keberadaannya, pada tahun tersebut diadakan sebuah pameran besar dan kompetisi kartun yang digagas oleh Pangeran Albert, suami Ratu Victoria dari Inggris.
Kartun yang berjudul Substance and Shadow karya John Leech merupakan sindiran yang disiapkan untuk pembangunan fresco di New Palace of Westminster (1843), dan kemudian dibuat pengertian modern dari kata “kartun” dalam media cetak modern, ilustrasi kartun biasanya bertujuan humor. Fresco sendiri adalah seni menggambar di kaca dengan warna-warna yang indah dan mengilustrasikan suatu legenda atau mitos pada masyarakat Eropa. Konsep ini mulai dipakai dari tahun 1843 ketika majalahPunch menerapkan istilah untuk gambar sindiran dalam salah satu halamannya, terutama sketsa yang dibuat oleh John Leech. Awal parodi sebuah kartun dilihat padafresco bersejarah di new palace of Westminster. Judul asli untuk gambar yang dibuat oleh tukang pensil (ilustrator) majalahPunch dan judul baru “cartoon” dimaksudkan untuk sesuatu yang bersifat ironis, dengan referensi pada sikap memperkaya diri dari para politisi barat.
Tahun 1900 kartunis editorial, Sir David Law dari Selandia Baru membuat karakter pada diri “Kolonel Blimp”, yakni sosok militer tua yang reaksioner. Low memulai karier sebagai kartunis pada tahun 1914 dan pada tahun 1919, ia pindah ke Inggris. Terkait dengan perkembangan kartun secara kronologis, tahun 1930-1940 adalah masa popularitas buku-buku komik, sedangkan tahun 1935 sampai 1945 (pasca perang dunia II) merupakan masa popularitas komik-komik humor.
Teknis masa lalu dalam menerbitkan kartun (sebelum berkembangnya cetak dan separasi warna) adalah dengan cara manual dimana kartunis langsung menggambar di atas blok kotak kayu4, setelah gambarnya pasti bisa dengan pensil atau pena, pengukir lantas mengukirnya sesuai garis coretan. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam. Semakin berkembangnya teknik cetak proses pembuatan kartun menjadi lebih efektif dan efisien terlebih lagi setelah berkembangnya teknik digital.
Seiring dengan kemajuan jaman para kartunis mengadakan inovasi terhadap kartun, yang kemudian memunculkan film kartun. Awal munculnya film kartun sebagai gambar kartun yang bergerak dipelopori oleh gambar kartun dengan bentuk kuda yang merupakan hasil olahan dari foto yang di buat oleh Edweard Muybridge pada abad ke-19. Gambar yang sederhana berada di antara komik strip dan awal film animasi. ‘Kartun’ merujuk pada animasi, dimana istilah ini menjadi sesuatu yang umum pada perkembangan selanjutnya
Well itu
sedikit sejarah FILM KARTUN yang mimin tahu Fillerx!, gimana? Mungkin beberapa
dari Fillerx sudah tahukan tentang sejarah KARTUN di dunia :D.
Selanjutnya mimin mau bahas nih tentang klasifikasi film
kartun, pasti banyak dari Fillerx, belum tahu kan ternyata film kartun juga
diklasifikasiin loh..!!!
Ini dia nih klasifikasi nya :D
Klasifikasi Film Kartun
Menurut jenisnya, film kartun terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Film Kartun 2 Dimensi
Film kartun ini adalah jenis film kartun yang banyak ditayangkan di televisi, terbuat dari gambar dua dimensi yang bergerak. Dahulu dibuat berdasarkan sketsa yang digambar oleh seniman dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seakan bergerak. Seiring dengan kemajuan teknologi, proses pembuatan film kartun jenis ini sekarang sudah menggunakan komputer yang dikombinasikan dengan kreasi seniman. Contoh film kartun jenis ini banyak sekali, seperti : Tom and Jerry, Spongebob Squarepants, Dora The Explorer, Captain Tsubasa, Dragon Ball, dll.
2. Film Kartun 3 Dimensi
Film kartun tiga dimensi atau biasa disebut 3D Animation, adalah produk film kartun yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi komputer. Hampir seluruhnya menggunakan proses pengolahan komputer, baik dalam pembuatan fisik tokoh, adegan, maupun setting suasana film. Film ini dalam banyak hal menggunakan model gerakan manusia atau hewan sebagai dasar pembuatan animasi bergeraknya sehingga terlihat begitu realistis. Contoh film kartun 3D adalah : Madagascar, Finding Nemo dsb.
3. Film Kartun Kombinasi
Film ini mengkombinasikan tokoh/bentuk animasi rekaan dengan manusia dalam sebuah cerita. Biasanya film ini menggunakan teknologi 3D agar interaksi dan tampilan antara manusia dan tokoh animasi dapat dinikmati secara mulus/utuh layaknya sebuah film biasa. Contoh film jenis ini adalah : Transformer, Toy Soldiers, dll
1. Film Kartun 2 Dimensi
Film kartun ini adalah jenis film kartun yang banyak ditayangkan di televisi, terbuat dari gambar dua dimensi yang bergerak. Dahulu dibuat berdasarkan sketsa yang digambar oleh seniman dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seakan bergerak. Seiring dengan kemajuan teknologi, proses pembuatan film kartun jenis ini sekarang sudah menggunakan komputer yang dikombinasikan dengan kreasi seniman. Contoh film kartun jenis ini banyak sekali, seperti : Tom and Jerry, Spongebob Squarepants, Dora The Explorer, Captain Tsubasa, Dragon Ball, dll.
2. Film Kartun 3 Dimensi
Film kartun tiga dimensi atau biasa disebut 3D Animation, adalah produk film kartun yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi komputer. Hampir seluruhnya menggunakan proses pengolahan komputer, baik dalam pembuatan fisik tokoh, adegan, maupun setting suasana film. Film ini dalam banyak hal menggunakan model gerakan manusia atau hewan sebagai dasar pembuatan animasi bergeraknya sehingga terlihat begitu realistis. Contoh film kartun 3D adalah : Madagascar, Finding Nemo dsb.
3. Film Kartun Kombinasi
Film ini mengkombinasikan tokoh/bentuk animasi rekaan dengan manusia dalam sebuah cerita. Biasanya film ini menggunakan teknologi 3D agar interaksi dan tampilan antara manusia dan tokoh animasi dapat dinikmati secara mulus/utuh layaknya sebuah film biasa. Contoh film jenis ini adalah : Transformer, Toy Soldiers, dll
Nah tuh kita udah tau kan apa itu film animasi dan bahkan
kita udah tau kalo gak Cuma film-film yang ada dibioskop aja yang punya
klasifikasi, Fillerx!
Berhubung karna mimin nya juga udah capek ya nulis segini
panjang, mimin pamit dulu. :D :D
Terimakasih kalian para Fillerx udah mau baca-baca di blog
kita ini, dan yang terakhir mimin mau kasih nih film kartu kesukaan mimin
Bye Fillerx !!!!!!!!!
Tunggu update terbaru dari mimin keceh ini..
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartun
http://basnendar.dosen.isi-ska.ac.id/category/artikel/kartun-artikel/
RENATA EVLINA MANIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar